Selasa, 17 Desember 2013

Tentang Memaafkan




Suatu hari seorang guru sekolah minggu yang bernama A berpesan kepada anak-anak sekolah minggu untuk membawa kantung plastik minggu depan.. dan pada hari sabtunya A membeli 8kg kentang. Saat tiba hari minggu A mengambil
kentang itu dan meminta kepada Anak-anak sekolah minggu untuk menuliskan nama-nama orang yang mereka tidak mau maafkan di kentang tersebut. Lalu menyuruh mereka untuk memasukkan kentang tersebut kedalam kantong plastik yang mereka bawa masing-masing.

A memberikan tugas kepada anak-anak sekolah minggu untuk selalu membawa plastik yang berisi kentang tersebut kemanapun mereka pergi selama 1 minggu penuh. Lama kelamaan kentang itu menjadi busuk dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.. dan hampir semua anak mengeluhkan pekerjaan ini.

Akhirnya waktu 1 minggu itupun selesai.. dan semua anak Sekolah minggu itu membuang semua kentang yang mereka pegang selama ini.

Lalu salah satu anak bernama Albert bertanya kepada A.
Albert: Ibu.. mengapa kami disuruh untuk membawa kentang itu selama 1 minggu?
A: Tugas ini diberikan kepada kalian semua supaya kalian mengerti bahwa memaafkan sebenarnya adalah pekerjaan yang lebih mudah dari pada membawa semua beban itu kemana saja kalian melangkah.


NB:
Ini adalah sebuah perumpamaan tentang harga yang harus kita bayar untuk sebuah dendam dan kepahitan yang kita simpan terus menerus selama hidup kita. Terkadang kita berfikir.. memaafkan adalah hadiah bagi orang yang kita beri maaf. Tapi.. kita harus kembali berfikir, bahwa pemberian maaf itu adalah hadiah buat diri kita sendiri. Yaitu hadiah dari sebuah kebebasan, yakni kebebasan dari rasa tertekan, rasa dendam, rasa amarah, dan kebencian hati. "Hentikan kebencianmu.. buka pintu maafmu.. sesakit apapun itu".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar